Header Ads


Tergoda Untuk Foto Tanpa Busana, Wnaita Ini Diperas Pria Yang Mengaku Sebagai Polri



Jerusi besi rupanya tidak membuat jerah Irvan Abrianto. Pria berusia 34 tahun ini masih sempat melakukan pemerasan dan penipuan meski sedang berada di penjara LP Kelas II B, Bangkinang

Irvan melakukan penipuan disertai pemerasan dengan mengaku sebagai anggota Polri. Ia memeras korbannya, IR (30), asal Demak, hingga mencapai Rp50 juta.

Warga Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau ini pun akhirnya diamankan aparat Ditreskrimsus Polda Jateng sesaat setelah dirinya bebas dari tahanan LP Kelas II B Bangkinang, Senin 6 Mei 2019.

Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Agung Prabowo mengatakan, Awalnya pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial Facebook dengan akun Yonbrimob Gegana (Apek).

"Tersangka kemudian berkenalan dengan korban dan mengaku sebagai anggota polisi berpangkat perwira," kata Agung.

Agen Domino


Setelah berkenalan, lanjut Agung, keduanya terlibat dalam hubungan asmara dan pelaku menjanjikan akan menikahi korban. Percakapan di Facebook itu kemudian mulai intim dan berpindah ke aplikasi Whatsapp (WA).

"Kemudian mereka melakukan video call selama beberapa kali. Dalam percakapan video call itu pelaku meminta korban memperlihatkan organ vitalnya. Secara diam-diam, pelaku merekam adegan itu,” terang Agung.

Rekaman tersebut kemudian digunakan tersangka untuk memeras korban. Jika keinginan pelaku tak dituruti, ia pun mengancam akan menyebarluaskan rekaman itu.

“Komunikasi antarkeduanya itu sudah terjadi sejak November 2018. Video korban juga sudah disebarkan tersangka di grup Facebook Berita Demak,” beber Agung dikutip Okezone.

Agen Poker


Korban yang merasa ditipu, akhirnya melapor ke Polda Jateng dan pada 15 Maret lalu penyelidikan pun dimulai di mana diketahui jika pelaku berada di Riau.

Agung menambahkan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku karena diduga korbannya lebih dari satu.

“Kami imbau kepada warga, khususnya perempuan yang seringkali menjadi target penipuan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,” ujarnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.